Apakah benar " waktu adalah emas"?? Pepatah itu berasal dari Cina, pengkapnya adalah "
Seinci waktu tidak dapat diganti dengan seinci emas". Selain pepatah di atas ada pula pepatah dari Inggris yaitu "
Time is Money". Keduapepatah di atas benar adanya jika waktu kita ukurdengan nilai-nilai duniawi dan materialisme. Akan tetapi untuk orang yang berpikir ke depan tentu akan berkata bahwa "
waktu adalah kehidupan dan waktu adalah kesempatan emas". Oleh karena itulah bagi sebagian orang waktu tidak dapat dinilai secara kuantitatif dan materialistis.
Nabi Nuh a.s terkenal sebagai Rasul dengan umur yang panjang yakni 950 tahun atau hampir 10 abad. Berbeda dengan kita umat Nabi Muhammad SAW yang hanya berumur kurang lebih 60-70 tahun saja. Oleh karena itu pemanfaatan waktu harusdilakukan dengan sebaik-baiknya. Pemanfaatan waktu harus dinilai secara kualitatif yakni sejauh mana kita memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk berbuat baik, khususnya untuk beribadah dan mengukir prestasi di dunia demi kebermanfaatan bagi banyakorang
Memang terkadang emas hilang dan habis terkikis, namun kita dapat mendapatkannya dan bahkan bisa mendapatkan yang lebih banyak lagi, karena emas dapat dicari. Hal ini berbeda dengan waktu, waktu yang telah kita lewati tidak dapat kita ulang kembali, tidak dapat kita cari pula. Misalnya waktu salat yang kita lalaikan tidak mungkin kita bisa mengulang waktu itu. Setiap waktu yang kita lewati akan ada pertanggung jawaban atasnya dan kita juga akan menerima hasil dari setiap waktu yang telah kita lewati.
Dengan demikian waktu jauh lebih berharga daripada emas dan berlian sekalipun. Oleh karena itu manusia yang paling rugi adalah dan celaka adalah orang yang telah lalai dan terlena dalam memanfaatkan waktu hidupnya selama di dunia. Orang- orang yang telah menggunakan waktunya untuk hal-hal yang buruk yang terbuai dengan kenikmatan dunia dan mengikuti pemuasan nafsu hewani.
Kebanyakan orang berfikir selagi masih muda memanfaatkannya untuk mencapai sukses duniawi dan kelak ketika sudah tua baru mencari bekal akhirat. Namun bagaimana setelah anda sukses di waktu muda dan sakit parah di waktu tua? Bukankah anda tak sempat untuk mencari bekal akhirat dan bahkan mungkin kesuksesan anda yang telah dicapai saat muda akan habis untuk anda berobat. Atau lebih parahnya lagi setelah kesuksesan anda habis ternyata penyakit anda tak kunjung sembuh sampaimalaikat maut menjemput anda. sesungguhnya orang yang demikian adalah orang yang telah medzalimi dirinya sendiridan dia telah membangun maghligai api di neraka kelak yang akan menjadi tempat ia kembali.
Marilah kita renungkan firman Allah SWT dal Q.S al-A'raf:179 berikut :
Dan sesungguhnya kami jadikan (untuk isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat ( tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu bagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
Ubahlah pola pikir yang demikian tadi, manfaatkanlah masa muda kalian untuk mencari kesuksesan dunia dan mencari bekal akhirat, bukankah sebaik-baiknya hal adalah yang seimbang??
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Apakah benar "waktu adalah emas"? "
Posting Komentar